Islam Agama ku

Sesungguhnya kejayaan manusia dan jin di alam ini hanya terletak pada agama Allah, sejauh mana kita taat perintahNYa dan meninggalkan laranganNya ikut cara yang ditunjukkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.

Monday, March 16, 2009

Usaha atas student/pemuda

P/S NI dari blogger org gak...bukan aku yg buat tp best gak jika kita suma dpt amal ape yg terkandung dlm artikel ni


Assalamualikum wr.wb
Bismillahirohmanirohim..

Satu dari 4 tanggung jawab kerja kita di muallah ( 1.Maqomi ( 5 amal ) , 2. Kerja atas ulama, 3. Kerja atas masturah, 4. Kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri ) adalah kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri. Kerja maqomi ( Musyawarah harian, Taklim masjid, Jaulah 1 dan 2, 2,5 jam silaturahmi kepada tetangga sekitar masjid ) saja tidak cukup untuk menghidupkan muallah tanpa di barengi dengan kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri..
Jumlah pemuda jika dibanding dengan orang tua kurang lebih 1 : 2 artinya jumlah pemuda lebih banyak jika dibanding dengan orang tua, oleh karenanya musuh-musuh islam paham untuk menghancurkan islam maka mereka merusak para pemuda. Ini terbukti dengan orang-orang islam generasi sekarang yang malu memberi nama anak-anak mereka dengan nama-nama islam. Bahkan tidak sedikit para pemuda islam yang benci dengan agamanya sendiri.
Ulama bagi tahu kalau ingin melihat kemajuan agama maka kita bisa melihat lebih suka berada dimana para pemuda saat ini di mall atau di masjid, Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas pemuda??? Ya kita semua. Kalau kita tidak memberikan perhatian yang lebih terhadap usaha atas Pemuda, Pelajar dan Santri maka mereka akan digarap “orang lain” yang tidak ingin islam menjadi jaya dan maju.
Media merupakan sarana utama yang digunakan sebagai alat untuk menghancurkan ahlaq para pemuda salah satunya adalah media elektronik. Dengan melalui media elektronik para ahli batil berlomba-lomba untuk memunculkan kebatilan. Lewat media tersebut kebatilan di balas dengan kebatilan.
Media berlomba-lomba memunculkan kemerosotan ahlaq umat islam saat ini, sedangkan berita mengenai orang islam yang taat jarang sekali di munculkan di media sebaliknya kalau ada orang islam yang tidak taat dan melakukan kemaksiatan melanggar syariat maka media menulis secara besar-besaran, oleh karenanya kita harus berhati-hati dengan media.
“Orang tua” kita dalam dakwah berpesan pentingnya kita lagi dan lagi betulkan niat kita dalam berdakwah dan hendaknya kita harus memberikan perhatian yang lebih kepada para Pemuda, Pelajar dan Santri, mereka adalah masa dengan agama, kalau mereka tidak diajak kepada agama maka akan ada usaha lain yang mengajar mereka ingkar kepada agama.
Allah swt memberikan kelebihan-kelebihan yang banyak kepada pemuda, mereka memiliki energi yang banyak , mereka memiliki semangat yang tinggi sehingga manakala mereka memiliki keyakinan atas suatu hal maka mereka memiliki semangat yang tinggi untuk memegang prinsip tersebut bahkan mereka tak takut mati demi membela prinsip tersebut, dapat dibayangkan kalau para pemuda tersebut di ajak untuk menentang agama!!!
Oleh karenanya dimana muallah / halaqoh yang memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri maka ke 3 aspek yang lain ( 1.Maqomi ( 5 amal ) , 2. Kerja atas ulama, 3. Kerja atas masturah ) akan menjadi kuat .
Kita hari ini lupa bahwa dalam diri pemuda ada berlian-belian yang belum tergarap dan manakala berlian tersebut digarap dengan benar maka akan memunculkan dan lahir para pemuda yang mencintai Allah swt dan Rasul-Nya diatas segala-galanya.
Kita semua jangan sampai melupakan kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri. Jangan sampai pemuda digarap oleh orang-orang di luar islam, karena untuk menghancurkan suatu negara dan agama, maka mereka cukup merusak 1 generasi saja dan hasilnya maka akan nampak sekarang ini contoh berapa banyak hari ini orang-orang muda malu menyandang nama-nama islam, ini baru nama, belum amalan apalagi pakaian yang islami.
Munculnya pemuda-pemuda yang menjadi berlian-berlian dalam usaha dakwah tidak bisa terjadi dengan sendirinya , harus di pikirkan jauh-jauh hari. Pemuda, Pelajar dan Santri harus dilibatkan sedini mungkin dalam usaha dakwah ini. Oleh karenanya dibutuhkan pengorbanan yang lebih dari kita-kita yang lebih dulu mengenal usaha dakwah ini untuk lebih pokus memberikan perhatian atas kerja Pemuda, Pelajar dan Santri.
Lagi dan lagi kita harus bertanya kepada diri kita masing-masing, Apa yang sudah kita buat dalam dakwah??? , apa yang sudah kita infakan untuk dakwah??? , sejauh mana kita telah berkorban untuk dakwah???, mengapa untuk perkara dunia kita sungguh-sungguh dan matian-matian melakukan yang terbaik , tapi sudahkan kita melakukan hal yang sama untuk dakwah??. Kita selalu meminta surga yang tertinggi tetapi sudahkah kita melakukan dan berkorban untuk surga tersebut, kalau kita cinta betul terhadap akherat maka pastinya kita akan habiskan harta kita, waktu kita, diri kita untuk agama Allah yang tentunya dengan musyawarah. Karena semua pengorbanan kita harus di letakan dalam musyawarah.
Kalau setiap karkun melakukan hal seperti itu ( habiskan harta, waktu dan diri untuk agama Allah yang tentunya dengan musyawarah ) maka akan muncul orang-orang yang menjadikan dakwah sebagai maksud hidup.
Indikasi orang yang menjadikan dakwah masud hidup, manakala datang takazah agama bersamaan dengan takazah dunia , baik takazah kerja, keluarga dan lain sebagainya maka orang tersebut lebih memilih takazah agama dan untuk membentuk orang-orang seperti ini memerlukan proses karena hal tersebut tidak terjadi dengan sendirinya , dan orang-orang seperti ini harus dikawal tidak bisa dilepaskan sendiri sesuai dengan arahan masyech. Semua memerlukan proses agar tak salah jalan , karena kalau tidak di arahkan semua akan salah jalan.
Kita harus mencintai para pemuda. Orang yang bisa kasih sayang dan sabar menghadapi para pemuda pastinya adalah orang yang maqominya sempurna.
Agama identik dengan kesungguhan, tegas bukan marah. Tanggung jawab kita di muallah bukan hanya maqomi. Harus ada kerisauan dihati kita bagaimana pemuda di mullah kita agar tak dicengkram oleh orang-orang kafir, karena kalau para pemuda sudah dicengkram oleh orang-orang kafir maka kita akan menangis darah di masa datang.
Para orang tua kita dan para penanggung jawab di Nizamudin sudah ambil usaha dakwah ini dari mereka kecil , dan selalu diawasi dan dikawal sehingga besarnya mereka menjadi pikirman di markaz.
Ada beberapa tertib untuk menggarap para Pemuda, Pelajar dan Santri :
1. Kesungguhan.
2. Kasih sayang.

Lantas apa tujuan kerja atas Pemuda, Pelajar dan Santri :
1. Memunculkan mahasiswa dan santri yang memiliki aklaq yang sempurna terhadap orang tua mereka. Sehingga mereka hidup didunia dengan keridhaan orang tuanya, sehingga ketika orang tua ridha maka Allah akan ridha.
2. Memunculkan mahasiswa dan santri yang memiliki aklaq yang sempurna terhadap dosen dan guru. Karena dosen dan guru adalah orang tua kita yang kedua maka kita juga harus memunculkan aklaq sempurna diantara mereka.
3. Memunculkan mahasiswa dan santri yang memiliki aklaq yang sempurna diantara teman-teman sejawat
Oleh karena 3 tujuan tersebut maka pentingnya Pemuda, Pelajar dan Santri keluar dijalan Allah 1 hari setiap bulan dan kalau sudah lulus kuliah maka di usahakan keluar 4 bulan dan di utamakan keluar ke IPB ( India, Pakistan, Bangladesh ).
Dan kita sebagai orang-orang yang bertanggung jawab terhadap para Pemuda, Pelajar dan Santri maka sudah seharusnya mengontroll aklaq mereka dengan 3 tujuan tersebut. Ini lah kerja kita di muallah, setiap karkun harus merasa pelajar itu sebagai anak mereka sehingga mereka memberikan perhatian kepada usaha pelajar.
Kunci untuk mendapatkan 3 tujuan tersebut: setiap Pemuda, Pelajar dan Santri harus memiliki prestasi yang maksimal, hasil belajar yang optimal dan nilai yang bagus, kalau kunci ini di dapat maka ini bisa menjadi alat taskil yang ampuh bagi orang-orang di sekitar pelajar dan mahasiswa tersebut ( keluarga, dosen dan guru, teman-teman sejawat ). Untuk perkara itu maka penting bagi para karkun di muallah untuk mengarahkan agar para pelajar memiliki nilai yang baik dan istiqomah dalam dakwah.
Pemahaan manusia hari ini masih pada hal kedunia maka kita gunakan dunia kita untuk kendaraan akhirat dan dakwah , bukan malah sebaliknya. Semakian banyak pelajar yang ikut ambil bagian dalam agama, maka semakin hidup agama sepeninggalan kita.
Oleh karenanya lagi dan lagi kita harus mempunyai perhatian yang lebih terhadap usaha tersebut, dan insya Allah beberapa mudzakarah tentang usaha atas para Pemuda, Pelajar dan Santri akan saya tulis dalam postingan yang akan datang, mudzakarah ini saya dapat ketika masih aktif menjadi penanggung jawab pelajar di halaqoh saya. Insya Allah kita semua niat ambil pikir dan risau atau usaha atas Pemuda, Pelajar dan Santri.

Subhanallahi wabihamdika ashaduala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home